Paradigma dewasa ini dimana
manusia di muka bumi sudah terlanjur menyibukkan dirinya untuk keperluan
duniawi tidak bisa dipungkiri lagi. Setiap pagi para pemimpin keluarga pamit
dari rumahnya, mencium kening isterinya, melambaikan tangan terhadap anak
balitanya, kemudian tangan kanannya erat menggenggam tangan kiri sang cikal
yang baru menginjak sekolah dasar. Berharap sepanjang hari buah dari keringat
dasinya bisa membiayai seluruh kepentingan dan keinginan dari kewajibannya
sebagai kepala keluarga. Pekerjaan apapun dimuka bumi ini menuntut dalih hasil
yang semu, karena tidak seorangpun yang bekerja tidak menginginkan uang. Uang
bukan segalanya, manusia enggan disebut moneylovers, tapi kehidupan mereka
tidak lepas dari pikiran tentang uang. Nafkah selain uang sulit untuk diterima
para kaum ibu, usaha banting tulang para buruh bangunan bisa diganti dengan
uang, tapi tidak diterima bila mereka berupah sekarung semen ataupun pasir
dimana keseharian mereka bekerja dengan hal itu.
Dalam pandangan al-Qur’an, uang
merupakan modal serta salah satu faktor produksi yang penting, tetapi “bukan
yang terpenting”. Prinsip, prioritas, dan mindset pembaca mengenai uang mungkin
juga berbeda-beda, itu hal wajar. Demikian juga ketika mulai membaca postingan ini, mungkin terlintas jelas Onionews menjurus sikap materialistis.
to be continued....
ConversionConversion EmoticonEmoticon